Thursday, November 15, 2007

Aku Mau Mama Kembali - Sebuah kisah teladan dari negeri China

Motivasi Hidup

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.

Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27
Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan
kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah
untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.

Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian
ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.

Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia
membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya.

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan
injeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka
Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,
Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir.

Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab
apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun
tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup
untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta
sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg
istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.

Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

Tunagrahita Kita Berbicara di Pentas Dunia

Amran tampak bangga. Sambil bercerita, ia beberapa kali merangkul Michael Rosihan Yacub (13 tahun). ”Michael, waktu olimpiade kemarin bisa dapat medali perak dan perunggu ya. Wah, hebat kan,” katanya sambil menepuk punggung Michael. Sementara yang dipuji hanya mesem-mesem saja.
Kebanggaan Amran amat beralasan. Maklum Michael adalah salah seorang anak yang memiliki keterbatasan intelektual – lazim disebut tunagrahita. Bagi anak tunagrahita dapat berprestasi dalam arena Special Olympics Games 2003 di Dublin, Irlandia, beberapa waktu merupakan sebuah catatan emas. Tak mudah untuk berbicara di pentas dunia itu.
Empat anak Indonesia itu adalah Michael Rosihan Yacub (13 tahun), Amos Berry Selly (16), Robby Eko Raharja (14) serta I Putu Sarwada (20), mampu merebut dua emas, dua perak dan tiga perunggu pada Special Olympics Games 2003 di Dublin, Irlandia. Sebuah pencapaian prestasi yang terbilang spektakuler jika dibandingkan prestasi atlet-atlet Indonesia yang terpuruk di beberapa multievent terakhir.
Mengajari penderita down syndrome memang bukan perkara gampang. Sebab, sang penderita biasanya punya sifat pemalu, tertutup dan cenderung jauh dari lingkungan sekitar. Akibatnya, mereka menjadi mudah marah dan cepat tersinggung. Lebih parah, keluarga sang penderita ikut-ikutan tertutup.
Menurut Amran, para anak tunagrahita, umumnya akan menjadi berani jika sering bertemu dengan komunitas mereka. Dan salah satu cara efektif untuk membuat mereka berani berinteraksi dengan dunia luar adalah mengajak mereka belajar mengejar persaingan dengan sportif. ”Perasaan mereka umumnya sangat sensitif, jadi segala sesuatu yang mereka lakukan harus kita hargai dan berikan pujian,” lanjutnya.
Pendapat pelatih kepala Special Olympics Indonesia (SOIna) itu didukung penuh Ketua Umum SOIna, Dra. Sri Soemarsih Surjadi Soedirdja. ”Olahraga bisa dijadikan semacam terapi guna memacu perkembangan intelektual mereka,” sebutnya. Meski belum ada penelitian resmi, lanjut Sri Soemarsih, dengan melibatkan mereka dalam kegiatan olahraga, ternyata dapat meningkatkan kemampuan intelektual para penyandang tunagrahita dan down syndrome itu.
Lebih jauh, Sri Soemarsih mencontohkan bagaimana kemajuan yang dialami para atlet down syndrome yang beberapa waktu lalu mengikuti Special Olympics Games 2003 di Dublin, Irlandia. ”Setelah diasramakan anak-anak yang tadinya selalu tergantung kepada pengasuhnya, ternyata lebih mandiri dan lebih percaya diri dibanding sebelumnya,” imbuhnya.
Manajer Kesehatan Atlet Special Olympics Internasional (SOI) David Evangelista juga punya pendapat beda-beda tipis dengan Sri Soemarsih. Katanya, aktivitas olahraga sangat membantu tingkat intelektual para penyandang tunagrahita. Lewat olahraga anak-anak tunagrahita itu menjadi lebih berani dan mandiri. Belum lagi, pada olimpiade khusus tunagrahita itu semua peserta dapat penghargaan. Tapi siapa yang tak bangga bila dapat dikalungi medali kemenangan.
Untuk mendukung kemajuan intelektual anak-anak tunagrahita peranan dokter juga dibutuhkan. David yang hadir sebagai dokter tamu dan peneliti dalam acara ”Healthy Athletes Program” yang digelar SOIna beberapa waktu lalu di Jakarta, mengungkapkan peran dokter dalam menangani pasien tunagrahita sangat berpengaruh terhadap kemajuan mereka. Pasalnya, dalam menangani pasien tunagrahita juga dibutuhkan keahlian khusus.
Hal senada diungkapkan Dokter S Adiningrum Wiradidjaja, Direktur Klinik SOIna. Menurut Adiningrum, di Indonesia masih banyak para dokter yang enggan menerima pasien tunagrahita. ”Mereka umumnya malas menerima pasien tunagrahita karena membutuhkan ketelatenan ketimbang memeriksa pasien normal,” ungkapnya.
Karena keengganan tadi, kesehatan anak-anak tunagrahita seringkali terabaikan. Apalagi, soal kesehatan mulut, gigi, mata dan telinga. Mereka tak pernah bisa mengurus dirinya sendiri. ”Nah, bagian-bagian tersebut kalau tidak dirawat menjadi tempat bersarangnya bibit penyakit,” kata Adiningrum.
Oleh sebab itu dalam acara ”Healthy Athletes Program” ini mencakup lima program utama yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik, keberanian dan kepercayaan diri para atlet Special Olympics yang memiliki ketidakmampuan intelektual.
Fun Fitness (pelatihan olahraga atau fisioterapi) serta Health Promotion (peningkatan kesehatan secara menyeluruh) merupakan dua program yang bertujuan mengenalkan olahraga kepada anak tunagrahita.
Sedangkan tiga program lainnya, yakni Spesial Smile (pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut), Opening Eyes (kesehatan mata) serta Healthy Hearing (kesehatan telinga) bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik mereka. ”Tahun ini kami akan mengadakan special smile dan opening eyes dengan melibatkan 16 dokter mata dan dokter gigi dari 6 negara ASEAN termasuk Indonesia,” kata Sri Soemarsi.
Temuan ironis yang diperoleh SOIna, bahwa dari jumlah populasi penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa, 6,3 juta di antaranya tergolong tunagrahita dengan parameter tingkat intelegensi (IQ) di bawah 70. Bahkan Koordinator Nasional SOIna Avi Tania, menerima laporan 4-5 anak tunagrahita di wilayah Makassar, setiap tahunnya meninggal dunia karena tidak mendapat perlakuan yang wajar.
Akibat lemahnya dukungan dari lingkungan wajar bila Sri Soemarsih mengelus dada. ”Masih banyak orang tua yang merasa malu dan minder jika punya anak yang terbukti memiliki keterbatasan intelektual.” Padahal, dengan mendukung aktivitas mereka dalam berolahraga, setidaknya kita telah memberikan semangat dan harapan untuk hidup dalam keberdayaan.
(SH/bayu dwi mardana/mohamad ridwan)

Sumber : Sinar Harapan

Uluran Musik bagi Tunagrahita

"Hidup yang terindah adalah ketika ia bisa memperindah kehidupan orang lain".

TIDAK semua anak lahir beruntung mendapatkan kesempurnaan karunia Tuhan. Sebagian di antara mereka menderita kelainan yang lalu sering menjadi halangan bagi perkembangannya. Di antara mereka lalu menjadi tunagrahita, mengalami keterbelakangan mental, gangguan emosi ringan, keterlambatan bicara, kekakuan otot ringan, dan lainnya.

Sayangnya masih cukup sering muncul anggapan bahwa mereka ini lalu dipandang tidak berguna dan tidak dapat menolong diri sendiri. Padahal dengan melakukan intervensi khusus, kemampuan mereka dapat ditingkatkan.

Ilmu kedokteran tentu saja kini telah dapat mengetahui apa penyebab kondisi tunagrahita yang dilihat sebagai kelainan genetik berkaitan dengan kromosom, dan disebabkan karena pembelahan sel pascapembuahan tidak sempurna.

Sekadar memberi gambaran situasinya, dewasa ini tunagrahita dapat dikelompokkan dalam tiga kategori. Yang pertama adalah kategori berat (severely retarded), kategori sedang (middle grade), dan kategori ringan (feeble minded). Kategori yang terakhir disebut pula mampu didik, dengan tingkat kecerdasan (IQ) 50 sampai 77. Mereka bisa dikatakan punya inteligensi, penampilan fisik, dan kemampuan bersosialisasi mendekati anak normal. Para ahli sendiri punya keyakinan bahwa semua penyandang kelainan tersebut dapat dididik sesuai dengan keterbatasan kemampuan yang ada pada mereka.

Ini pula yang rupanya ada di dalam pemikiran Sekolah Musik Modern Kawai. Pimpinan Sekolah ini, Elizabeth S Honoris, ingin menyumbangkan apa yang ada pada lembaga yang ia pimpin untuk membantu anak- anak tunagrahita ini. Ia tidak mengada-ada, karena pernah ada riwayat seorang anak bernama Leslie di Milwaukee, Amerika Serikat, yang semula diperkirakan akan meninggal karena tunagrahita dan cacat fisik lain, lalu bisa diselamatkan oleh perawat bernama May Lemke. Kisah Joseph P Blank yang dimuat di Reader’s Digest (November 1982) ini demikian menyentuh, karena sang perawat melimpahinya dengan kasih sayang dan membuatnya terekspos pada musik secara intensif. May bahkan membeli piano dan meletakkannya di kamar tidur Leslie.

Sampai satu hari tiba-tiba muncul keajaiban ketika terdengar melodi Konserto Piano No 1 Tchaikovsky. Ajaib, karena sebelumnya Leslie tidak pernah bangkit dari tidurnya sendiri. Ia juga tidak pernah duduk sendiri di kursi piano, ia juga tidak pernah memperlihatkan ide untuk menekan tuts piano. Kini tiba-tiba ia memainkan Konserto Tchaikovsky dengan percaya diri.

Leslie lalu dianalisa, dan diyakini telah mendengarkan musik dan dengan konsentrasi penuh. Sepeti halnya komputer, otaknya menyimpan setiap komposisi yang datang ke telinganya. Setelah itu, Leslie punya repertoar yang terdiri dari musik klasik, rock, ragtime, country-western, dan gospel.

Riwayat Leslie ini dikisahkan kembali oleh psikolog Iesye Widodo, pelopor dan pakar terapi musik bagi anak bermasalah dalam sebuah seminar "Metode Pendidikan Musik bagi Kebutuhan Khusus" di Sekolah Modern Kawai di kawasan Pondok Indah, 31 Januari 2004.

Iesye Widodo lebih jauh lagi memaparkan kiat bagaimana menggali dan membentuk kepribadian mandiri dan kreatif melalui pendidikan musik bagi anak-anak tunagrahita. Presentasi dihadiri oleh pengamat musik dan orangtua yang memiliki problem dengan anak-anaknya yang tunagrahita.

Sementara pembicara kedua dalam seminar yang dipandu oleh psikolog Dewiarti Sumantri ini juga menampilkan Dr Adre Mayza, neurolog dan pengajar jurusan pendidikan luar biasa di Universitas Negeri Jakarta. Dalam paparannya, Dr Adre menyampaikan bahwa keberadaan musik sebagai satu alternatif terapi sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu dan hampir di seluruh dunia.

Selain meninjau aspek historik, Dr Adre juga menjelaskan bagian otak mana dan bagaimana ia dapat dipengaruhi oleh musik. Ia menyimpulkan bahwa peran otak pada stimulasi musik berkaitan erat dengan fungsi otak pada pengaturan tubuh dalam kehidupan manusia, sehingga terjadi perubahan fisik dan mental pendengarnya. Stimulasi musik juga berdampak langsung secara mekanik melalui gelombang getar yang akan berpengaruh terhadap perubahan potensial permukaan membran, yang akan memperbaiki kondisi fisiologis. Hal itu pada gilirannya juga merangsang fungsi saraf sensorik rasa getar yang berpengaruh terhadap perubahan fungsi koordinasi otot (visuospatial).

Karena ada pusat musik di otak, secara neurologis bermusik merupakan satu kebutuhan bagi otak, sebagaimana kebutuhan akan makan dan lainnya.(Ninok Leksono)

Sumber : KOMPAS

Tuesday, November 13, 2007

CONTACT US

Jenis Keterampilan SPM

Jurusan Tata Boga
Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4
Matrikulasi , Pengenalan bahan baku dan peralatan, Praktek teknik pengolahan dari yang mudah ke yang sulit. Praktek : Praktek : Magang :
- Masakan - Cake & Bakery - Restoran
- Puding - Menu Catering - Rumah makan
- Kue basah, Kue kering - Kue kering dan Tata hidang - Perusahaan catering dan Industri kecil

Jurusan Pertanian
Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4
Matrikulasi. Pengenalan jenis tanaman, alat dan bahan. Pengulangan semester satu. Praktek menanam semester 1 & 2. Membuat kompos. Magang :
Teori bercocok tanam. Menanam : Kebun dan Industri pertanian
Tanaman berumur panjang. - Bunga
- Tanaman obat
- Sayuran / buah
- Merangkai tanaman hias
- Membuat kompos

Jurusan Kerajinan
Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4
Matrikulasi , Pengenalan alat / bahan. Membuat produk kerajinan yang prosesnya lebih mudah : karton, stik kayu, kayu dan kain Tingkat yang sulit ( baki, tatakan gelas, puzzle, kubus ) Magang :
Memotong, gergaji, mengecat dll

- Industri rumah. - Bengkel / workshop

Jurusan Komputer
Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4
Matrikulasi , Pengenalan perangkat komputer. Pengoperasian Ms. Word, Ms. Excel Membuat surat / korespondensi. Akutansi dasar : laba-rugi, perubahan modal, neraca Mandiri dalam pengoperasian : Magang :
Ms.Word, Ms. Excel Kantor dan Perusahaan
Ms. Powerpoint dan Ms. Acces

Keterangan :
  1. Tiga bulan sekali siswa-siswi PKM melakukan Outing berdasarkan jurusannya masing-masing.
  2. Jurusan Komputer hanya sebagai penunjang Jurusan lain; maksudnya bila jurusan lain membutuhkan tenaga komputer untuk melakukan pengetikan, pembuatan label, brosur, kartu nama dll.

Jurusan Tata Boga






Semester 1
Semester 2
Semester 3
Semester 4
Matrikulasi , Pengenalan bahan baku dan peralatan, Praktek teknik pengolahan dari yang mudah ke yang sulit.
Praktek :
Praktek :
Magang :


- Masakan
- Cake & Bakery
- Restoran


- Puding
- Menu Catering
- Rumah makan


- Kue basah, Kue kering
- Kue kering dan Tata hidang
- Perusahaan catering dan Industri kecil








Jurusan Pertanian






Semester 1
Semester 2
Semester 3
Semester 4
Matrikulasi. Pengenalan jenis tanaman, alat dan bahan.
Pengulangan semester satu.
Praktek menanam semester 1 & 2. Membuat kompos.
Magang :
Teori bercocok tanam.
Menanam :


Kebun dan Industri pertanian
Tanaman berumur panjang.
- Bunga






- Tanaman obat






- Sayuran / buah






- Merangkai tanaman hias






- Membuat kompos












Jurusan Kerajinan






Semester 1
Semester 2
Semester 3
Semester 4
Matrikulasi , Pengenalan alat / bahan.
Membuat produk kerajinan yang prosesnya lebih mudah : karton, stik kayu, kayu dan kain
Tingkat yang sulit ( baki, tatakan gelas, puzzle, kubus )
Magang :
Memotong, gergaji, mengecat dll




- Industri rumah. - Bengkel / workshop








Jurusan Komputer






Semester 1
Semester 2
Semester 3
Semester 4
Matrikulasi , Pengenalan perangkat komputer. Pengoperasian Ms. Word, Ms. Excel
Membuat surat / korespondensi. Akutansi dasar : laba-rugi, perubahan modal, neraca
Mandiri dalam pengoperasian :
Magang :




Ms.Word, Ms. Excel
Kantor dan Perusahaan




Ms. Powerpoint dan Ms. Acces


Monday, November 12, 2007

INFO SPM

Kegiatan Harian

Sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran usai siswa-siswi melakukan baring relaksasi selama ± 10 menit. Dilanjutkan dengan Brain gym ( senam otak ) untuk melatih konsentrasi dan koordinasi siswa serta untuk menimbulkan semangat belajar.

Kegiatan Mingguan

Senin dan Kamis Terapi yang diperuntukkan bagi siswa-siswi untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki setiap anak.
Selasa : games/bina diri
Rabu : olah raga pagi di kebun binatang ragunan dan renang putra
Jum’at : sholat Jum’at bagi yang muslim, Renang putri

Kegiatan Bulanan

Setiap bulan Sekolah Pribadi Mandiri mengadakan kunjungan berdasarkan tema yang telah diajarkan ( setiap bulan berganti tema ).
Contoh tema : Aku dan Tubuhku kunjungan ke Rumah Sakit atau Klinik.

TRIWULAN
  1. Evaluasi hasil terapi setiap siswa untuk mengetahui kemajuan yang dicapai siswa.
  2. Rapor bayangan siswa
  3. Outbound
SEMESTERAN: GANJIL / GENAP
  1. Pentas seni siswa sesuai bakat yang dimiliki masing-masing siswa.
  2. Rapor semesteran siswa.
  3. Menginap di luar kota untuk melatih kemandirian siswa tanpa pendamping baik orang tua maupun suster.


Untuk siswa-siswi dari sekolah lain dapat bergabung dengan kegiatan Ekstrakulikuler yang kami miliki diantaranya : Komputer, Iqro, Musik, Tata Boga, Kerajinan, Pertanian.

Kurikulum SPM

SEKOLAH PRIBADI MANDIRI menggunakan kurikulum lokal yang mengarah pada kurikulum sekolah kejuruan dimana perbandingan teori dan praktek adalah 25 % : 75 % . Berdasarkan kebutuhan siswanya, materi yang diberikan dapat ditambah dengan pengetahuan praktis lainnya yang sesuai dengan kebutuhan keseharian anak didik.

PROGRAM AKADEMIK
Materi akademik disampaikan secara tematik dengan tema yang berganti setiap bulan. Mata pelajaran pokok seperti Matematika, Bahasa Indonesia dan Agama akan selalu dibahas pada setiap tema yang diberikan sehingga subyek pelajaran terpadu dalam tema yang dibahas pada saat tertentu. Dengan konteks yang sesuai, diharapkan anak didik akan memahami materi yang diberikan.

Contoh program akademik tahun I
No Judul Subyek Pelajaran Kunjungan
1 Bernegara PPKN, Sejarah PDIN-LIPI
2 Tubuh kita IPA R.S. FATMAWATI
3 Tokoh dan Peristiwa Sejarah IPS MUSEUM DIORAMA MONAS
4 Bumi Indonesia IPS BARKOSURTANAL
5 Alam dan Lingkungan IPA PETERNAKAN : AYAM, ITIK, IKAN
6 Adat dan Masyarakat IPS TMII
7 Bahan Makanan IPA PABRIK NUTRIFOOD
8 Jakarta dan Sekitarnya IPS MUSEUM FATAHILLAH

PROGRAM KETERAMPILAN
Contoh Program keterampilan
yang diberikan tahun I mempunyai tujuan umum sebagai berikut :
  1. Melatih ketajaman pengamatan ( persepsi )
  2. Melatih ketajaman koordinasi visual motorik
  3. Melatih keterampilan motorik halus
  4. Melatih keterampilan motorik halus
  5. Melatih pemahaman bahasa
  6. Merangsang kreatifitas
  7. Melatih kepekaan emosi
Keterampilan yang diberikan tahun I secara kontinu : komputer dasar, menggambar dan melukis, seni musik dan suara. Keterampilan yang diberikan secara berkala ( berganti setiap pergantian tema materi pelajaran ) misalnya : membuat hiasan atau aksesoris, membuat dan mengolah makanan, menggunakan alat-alat pertukangan, merawat diri.

Keterampilan yang diberikan tahun II bertujuan umum:
1. Mampu menggunakan kemampuan KVM untuk menyelesaikan tugas
2. Mampu berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas
3. Dapat menyelesaikan tugas melalui perintah tertulis
4. Dapat merencanakan tahap pekerjaan dalam menyelesaikan tugas
5. Mampu mengatasi masalah pada saat mengerjakan tugas.

Keterampilan pilihan yang diberikan tahun ke-2 berdasarkan minat dan bakat :
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Rias
4. Sablon

Jenis keterampilan tahun III diharapkan siswa dapat mencapai tingkat tertentu ( dasar, terampil atau mahir ). Kegiatan keterampilan profesional yang bisa dipilih adalah : Administrasi dasar, Aplikasi komputer, Tata Boga, Budi daya tanaman, budi daya hewan, Sablon, Pertukangan

Kurikulum Pengembangan, berupa terapi Psikologis guna memacu siswa agar mempunyai unjuk kerja maksimum sesuai dengan potensinya. Program ini berupa terapi fisik yang merangsang kemampuan sensori dan koordinasi visual motorik. Dengan semakin baiknya kedua kemampuan tersebut, maka akan lebih mudah bagi anak didik untuk memahami dan menyelesaikan tugasnya.